Minggu, 05 Oktober 2014

waktu Kesusahan Besar (Bag. 1)

  1. Khotbah di Bukit Zaitun
    Suatu ketika, diakhir pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus berkhotbah di Bukit Zaitun kepada murid-murid-Nya (Mat 24-25). Khotbah ini bukan khotbah biasa, selain merupakan khotbah terpanjang kedua setelah khotbah Yesus di Bukit kepada orang banyak di Galilea (Mat 5-7), khotbah ini adalah pesan pribadi Yesus kepada murid-murid-Nya tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Mereka duduk di seberang Bukit Moriah tempat Bait Allah Herodes yang sangat megah berdiri, yaitu di Bukit Zaitun (oleh sebab itu disebut khotbah di Bukit Zaitun), dari Bukit ini mereka dapat melihat dengan sangat jelas kemegahan Bait Allah yang telah dipugar oleh Herodes. Namun apa yang dikhotbahkan Tuhan Yesus sangat berbeda dengan harapan murid-murid yang sangat membanggakan Bait Allah tersebut (Mrk 13:1). Khotbah-Nya kali ini membuat merinding semua yang mendengar. Sambil menunjuk kepada Bait Allah, Tuhan Yesus berkata: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” (Mat 24:2). Antara percaya dan tidak percaya lalu murid-murid-Nya bertanya kepada Yesus, “Kapan hal itu terjadi? Lalu mereka juga bertanya: “Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Lalu Tuhan Yesus menjawab pertanyaan murid-murid dengan nubuat terhadap bangsa Israel, terhadap orang percaya dan terhadap seluruh dunia di akhir zaman. Isi khotbah / nubuat di Bukit Zaitun ini bukanlah khotbah yang enak di dengar, sebab isinya berkisah tentang masa kesengsaraan besar yang akan terjadi menjelang kedatangan-Nya dan kesudahan dunia. Pesan atau peringatan utama pada khotbah di Bukit Zaitun ini adalah pesan ganda. Pertama, Tuhan Yesus memperingatkan bahwa sebelum Ia kembali, dunia akan menjadi semakin tidak bersahabat terhadap umat Israel dan orang-orang percaya. Kedua, Tuhan Yesus memperingatkan manusia untuk bersiap-sedia menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali, sebab Ia tidak menyebutkan tanggal dan hari yang tepat berkenaan waktu kedatangan-Nya tersebut, Ia hanya memberikan tanda dan mengingatkan dengan tegas: “Berjaga-jagalah!” (Mat 24:42; 24:13).


    Pengangkatan (Seorang diangkat, seorang ditinggalkan)
    Kedatangan Tuhan memiliki urutan-urutan yang jelas. Sebelum Ia datang ke dunia ini, maka terjadi dahulu 7 tahun masa kesusahan besar. Sebelum 7 masa kesusahan besar terjadi dahulu pengangkatan (I Tes 4:15-17; I Kor 15:51-54). Pengangkatan dimaksudkan agar anak-anak Tuhan yaitu Gereja-Nya terluput dari masa 7 tahun kesusahan besar, I Tes 1:10 berkata: “dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.” Dengan kata lain Gereja-Nya akan dipindahkan dari bumi ini sebelum siksaan dimulai. Alkitab mencatat bahwa masa kesusahan besar ditujukan bukan bagi Gereja, melainkan bagi Israel. Bangsa ini akan menjadi fokus dari program Allah di bumi. Seluruh masa siksaan (waktu kesusahan bagi Yakub) menandakan dimulainya proses pencangkokan kembali bangsa Israel ke dalam pohon Zaitun (Rom 11:23-27). Pada edisi sebelumnya kita telah melihat bagaimana Israel mengalami masa aniaya terbesar sepanjang sejarah mereka, yaitu kekejian yang membinasakan oleh Antikris (Dan 12:11). Mengapa mereka mengalami hal seperti itu? Karena bangsa Israel terlebih dahulu melakukan kekejian terhadap Tuhan, Yeh 33:29 berkata “Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuat tanah ini musnah dan sunyi sepi, oleh karena semua perbuatan-perbuatan mereka yang keji, yang mereka lakukan.” Sehingga Tuhan hendak memurnikan orang-orang Israel dari para pembuat kekejian tersebut dan menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya yang tetap setia dan yang akan berbalik dan percaya kepada Yesus. Jelas bahwa makna “masa siksaan” adalah berkaitan dengan etnis Yahudi dan bangsa Israel, bukan Gereja. Tuhan Yesus dengan jelas memperingatkan kepada mereka yang tinggal di tempat-tempat yang kesemuanya berada di Israel (Yudea, Yerusalem, dan Bait Allah). Jika Israel yang menjadi fokus selama masa kesusahan besar, maka siapakah orang-orang yang dimaksud dalam ayat ini: Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka...Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” (Why 7:9-14). Siapakah orang-orang dari segala bangsa ini (non-Yahudi) yang mengalami masa kesusahan besar, adakah orang lain yang sama-sama dengan bangsa Israel mengalami masa siksaan? Jawabanya dapat kita lihat di Luk 17:34-36, ayat ini merupakan catatan Lukas tentang khotbah Tuhan Yesus di Bukit Zaitun yang dengan tegas mengatakan: “Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan). (Lihat juga Mat 24:40-42). Saat Tuhan Yesus berkata: “... Ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan...” Itu pasti sepasang suami istri, dan pasti merupakan pasangan yang seiman, sebab jika bukan suami istri pastilah kedua-duanya tidak akan diangkat karena mereka sedang melakukan perzinahan. Jadi pasangan tersebut adalah sama-sama orang percaya, hanya saja salah satu dari mereka mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh sedangkan yang satunya tidak, sehingga – sekalipun kedua-duanya merupakan orang percaya – tapi hanya satu orang saja yang diangkat, sedangkan yang satunya lagi tertinggal dan akan masuk masa kesusahan besar.
    Hal tersebut menjelaskan bagi kita bahwa sekalipun Tuhan berjanji untuk meluputkan orang-orang percaya dari masa siksaan yang akan terjadi di hari-hari terakhir, tidak berarti SEMUA orang percaya akan diangkat / diluputkan dari masa itu. Tidak semua orang Kristen akan mengalami pengangkatan! Bagi yang mengalami pengangkatan, ini merupakan alasan mengapa kedatangan Kristus merupakan pengharapan dan penghiburan besar bagi orang percaya (I Tes 4:17-18), sebab waktu itu merupakan penyelamatan orang percaya dari murka Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman pada hari Tuhan. Tapi bagi yang tertinggal, waktu itu akan menjadi masa depan yang mengerikan seperti yang belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi di bumi ini. Bagi mereka yang tertinggal, hidup di dunia ini tidak akan menjadi mudah. Hampir-hampir tidak dapat dipercaya bahwa masa-masa sulit yang akan datang adalah hari-hari mengerikan yang tiada taranya. Tidak ada peristiwa apa pun dalam sejarah dunia pada masa yang sudah lampau dapat dibandingkan dengan apa yang akan dialami umat manusia pada masa itu, “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.” (Mat 24:21). Bahkan apa yang dapat ditulis di dalam artikel ini tidak bisa sepenuhnya melukiskan kekejian Antikris.


    Sakit BersalinSemakin hari semakin menyakitkan
    Apabila orang berkata, “Semuanya aman dan tentram," maka pada waktu itulah tiba-tiba mereka akan ditimpa kebinasaan, dan tidak seorang pun dapat lolos. Hal itu akan terjadi tiba-tiba, seperti perasaan sakit bersalin yang menimpa seorang wanita yang akan melahirkan.” (I Tes 5:3, BIS).
    Dari saat terjadinya pengangkatan, masa sengsara tidak langsung menjadi masa-masa mengerikan bagi dunia ini. Segala aniaya dan bencana yang akan melanda dunia akan datang secara bertahap seperti sakit bersalin seorang ibu yang sudah waktunya untuk melahirkan. Segala sesuatunya akan seperti biasa dan damai, rasa sakitnya tidak begitu terasa dan tidak terlalu sering, namun dalam waktu singkat dan tanpa diduga-duga sakit akan berangsur-angsur memuncak tanpa ampun menjadi sakit tak tertahankan antara
    hidup dan mati. Tanda-tanda seperti sakit bersalin inilah yang akan berlaku pada masa 7 tahun kesusahan besar.


    Awal sakit bersalin: Munculnya Antikris
    Hari-hari ini sebenarnya sudah muncul banyak Antikris (I Yoh 2:18), tapi mereka belum bisa menyatakan diri karena masih ada yang menahannya yaitu Roh Kudus dan Gereja-Nya yang kudus (II Tes 2:7) sehingga mereka bekerja secara rahasia. Tapi saatnya akan tiba – yaitu pada saat yang tidak disangka-sangka – Roh Kudus dan Gereja-Nya akan diangkat dalam pengangkatan (I Tes 4:17), dan pada saat itu Antikris baru bisa menyatakan diri, kemunculannya juga tidak langsung menjadi sosok yang kejam dan haus disembah, namun ia akan datang menjadi juru damai dunia. “Maka saya melihat, lalu nampak seekor kuda putih. Penunggangnya memegang sebuah busur, dan kepadanya diberi sebuah mahkota. Ia maju sebagai seorang pemenang yang pergi merebut kemenangan.” (Why 6:2, BIS). Kemunculan Antikris diibaratkan sebagai seseorang penunggang kuda putih, mengenakan mahkota dan memegang sebuah busur (tanpa anak panah). Kuda putih melambangkan kemenangan dan penaklukkan. Ia juga mengenakan sebuah mahkota yang melambangkan kemenangan, sebab kata asli “mahkota” diatas mempergunakan kata “Stephanos” (Yun.) yaitu sebuah mahkota yang terbuat dari untaian bunga “Stephanotis”, mahkota ini biasanya diberikan kepada seseorang atlet yang memenangkan pertandingan olah raga pada zaman Yunani kuno. Jadi mahkota yang dipergunakan oleh penunggang kuda putih ini bukan menggunakan kata “Diadema”, yaitu mahkota yang dipergunakan Tuhan Yesus di Why 19:12 yang berarti mahkota lambang kekuasaan seperti biasa raja-raja di daerah Persia pergunakan. Sedangkan busur (tanpa anak panah) melambangkan kekuatan militer yang ia miliki namun tidak dipergunakan, atau lebih tepatnya “belum dipergunakan”, sebab Antikris akan mengambil kekuasaan lebih kepada mempergunakan diplomasi dan menciptakan perdamaian. Dia tidak akan memperoleh pengaruh melalui perang, tetapi dengan menawarkan damai dengan kekuatan militernya. Sekalipun ini merupakan akal licik dari Antikris untuk menipu pemimpin-pemimpin dunia, namun ayat di atas dengan jelas mengatakan bahwa : “Ia maju sebagai seorang pemenang yang pergi merebut kemenangan,” yang menjelaskan bahwa Antikris akan berhasil dalam setiap usaha dan dari segala penipuannya.
    Dalam waktu singkat, Antikris akan menjadi pemimpin dunia (Why 17:13), keberhasilannya mendamaikan konflik-konflik antar negara, suku dan bangsa akan menjadikannya pemimpin tunggal yang telah dinanti-nantikan oleh seluruh dunia, “... Dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa yang telah ditetapkan akan terjadi.” (Dan 11:36). Antikris akan menjadi pemimpin yang dipuja-puja, orang-orang akan
    berbondong-bondong dan memadati setiap acara pidato pemimpin berkharisma ini, mereka akan terdiam mendengarkan setiap pidatonya dan bertepuk tangan atas setiap kata-kata perdamaian dunianya. Kemenangan demi kemenangan akan ia dapatkan dimasa itu. Seperti halnya sakit bersalin yang dimulai dari tidak ada sakit sama sekali, namun kemudian sakit itu mulai terasa. Demikian juga 7 tahun waktu kesusahan besar, dari mulai perdamaian tercipta oleh Antikris, maka perlahan-lahan ia akan menyombongkan diri dan mulai menetapkan peraturan-peraturan pribadinya yang sangat mencelakakan penduduk dunia umumnya dan orang-orang Kristen tertinggal khususnya.
    Untuk mengambarkan kejadian ini kita dapat melihat pengalaman bangsa Jerman saat munculnya seorang berkharisma bernama Adolf Hitler, dengan kemampuannya berpidato dan meyakinkan rakyat Jerman untuk kembali membangkitkan negerinya dari keterpurukan pasca kekalahannya di PD I, hampir seluruh penduduk Jerman membanggakan sang pemimpin baru tersebut, mereka memadati stadion-stadion dimanapun Hitler berpidato serta melambai-lambaikan tangan saat ia berparade dengan para tentaranya. Inilah pemimpin impian Jerman. Tahun-tahun awal kepemimpinan Hitler, Jerman menjadi negara yang perkasa, namun di tahun-tahun kemudian kehancuranlah yang dibawa oleh pemimpin mereka itu, mereka mulai sadar bahwa ternyata rakyat telah salah pilih, tapi terlambat, Jerman telah hancur ...
    Kelak penduduk dunia pun akan mengalami hal yang sama, mereka akan tertipu oleh penampilan dan kemampuan Antikris untuk membawa dunia kepada tatanan yang lebih baik (New World Order). Ia disanjung-sanjung, dihormati, dan orang ingin bertemu dengan dia sekalipun hanya untuk melambaikan tangan. Bagi orang-orang kristen tertinggal inilah awal sakit bersalin, sebab mereka tahu bahwa pemimpin yang disanjung-sanjung oleh penduduk bumi itu adalah Antikris, tokoh kejam yang akan segera membawa kebinasaan bagi dunia.
    “Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan berhasil; ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka-sangka banyak orang akan dibinasakannya...” (Dan 8:25) Seperti yang telah dinubuatkan, maka dalam waktu singkat, seluruh pemimpin dan penduduk dunia akan sadar bahwa mereka telah salah pilih! Antikris yang telah dipercayakan untuk mendamaikan dunia ini adalah penipu. Namun terlambat, Antikris sudah menguasai segalanya, dan segera akan melancarkan pembinasaan.


    Sakit bersalin berikutnya: Tidak bisa membeli apa-apa
    “Dan ia (Antikris) menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya ... dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam" (Why 13:16-17).
    Sakit bersalin berikutnya adalah pemberlakuan tanda 666 untuk seluruh proses jual-beli. Semua aktifitas keuangan dan perekonomian diubah menjadi transaksi non tunai, sebab uang tunai tidak berlaku lagi. Dengan jalan demikian sebenarnya Antikris sedang berusaha memperoleh kuasa total atas dunia melalui ekonomi. Meningkatnya ketergantungan ekonomi diantara bangsa-bangsa akan sangat menguntungkan bagi Antikris, di sisi lain Antikris menggunakan barang-barang dagangan untuk menguatkan cengkeraman atas penduduk dunia (konsumtif, materialistis, trend). Dan saat manusia telah terikat oleh cengkraman tersebut Antikris akan memperhadapkan seluruh penduduk dunia bahwa: “Jika ingin melanjutkan roda kehidupan, maka pergunakanlah tanda 666”. Dan seperti kita ketahui bahwa jika seseorang menerima tanda tersebut maka orang tersebut otomatis menjadi milik Iblis, sebab tanda 666 tersebut adalah materai kepemilikan Iblis, dan bagi orang Kristen tertinggal, menerima tanda 666 sama saja dengan meninggalkan Kristus/murtad (Why 14:9-10). Tapi ini juga menjadi polemik hidup dan mati, sebab jika menolak menerima, maka seseorang tidak dapat membeli dan menjual apa-apa. Sakit bersalin ini rupanya cara Antikris agar semua orang mau menerima tanda sebagai materai kepemilikannya, dan sebagai paksaan ia mempergunakan ancaman lewat dunia keuangan. Pilihan ini akan diperhadapkan untuk menguji “kepada siapa orang-orang Kristen tertinggal akan setia?” Apakah kepada Kristus, atau kepada uang (Antikris). Jika kepada Antikris maka mereka akan menerima tanda 666 dan dapat melanjutkan kehidupan perekonomian mereka. Tetapi jika memilih untuk tetap setia kepada Kristus dan menolak menerima tanda 666, maka mereka harus kehilangan semua hak jual-beli, kehilangan seluruh uang, tabungan, asuransi, gaji dan semua yang behubungan dengan uang. Sebab segala transaksi jual-beli, buku tabungan, kartu kredit, ATM, saham, cek, giro, tanda pengenal, SIM, dan lainya sudah tercakup dalam satu sistem moneter global bertandakan 666. Bagi orang Kristen tertinggal yang tidak memiliki uang atau yang hanya memiliki uang sedikit, menolak tanda 666 dan kehilangan semua uang mereka tidaklah sulit, tapi bagi mereka yang memiliki tabungan miliaran rupiah dan memiliki banyak harta,
    tetap setia kepada Kristus dengan resiko kehilangan semua uangnya tidaklah mudah. Kemungkinan, dalam pengujian ini sedikit saja yang mau tetap setia kepada Kristus dan menolak tanda 666, sebagian mereka akan menerima tanda 666 karena tidak mau kehilangan uangnya (bandingkan dengan kisah orang muda kaya yang lebih memilih uangnya dari pada mengikut Kristus, Mat 19:16-23), dan sebagian lagi akan menerima
    tanda 666 karena ketidaktahuan, sebab tidak semua gereja saat ini mengajarkan kepada jemaatnya tentang rahasia akhir zaman. Bagi mereka yang menolak menerima tanda 666 akan menjadi awal sakit bersalin yang menyakitkan. Mereka kehilangan semuanya dan tidak bisa membeli apa-apa termasuk membeli bahan makanan. Mereka akan kelaparan dan tidak bisa berjualan untuk mendapatkan penghasilan. Alkitab tidak mencatat bagaimana mereka bisa bertahan hidup selama masa kesusahan dengan keadaan seperti ini, pasti sangat-sangat sulit dan menderita. Satu-satunya cara adalah dengan mengungsi ke gunung-gunung atau hutan-hutan, sebab disana manusia tidak membeli untuk mendapatkan bahan makanan, mereka akan bercocok tanam sendiri, berburu, memancing atau mencari apa saja yang bisa didapat di dalam hutan.
    Mengapa orang-orang Kristen tertinggal harus mengalami aniaya seperti itu? Dari penghukumannya, kita bisa melihat dosanya. Jika penghukumannya adalah uang, maka dosanya juga adalah tidak akan jauh dari masalah uang. Jadi ini adalah penghukuman bagi anak-anak Tuhan yang saat ini cinta akan uang. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (I Tim 6:10); “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang...,” (II Tim 3:2); Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu...” (Ibr 13:5).
    Hari-hari ini adalah waktu-waktu yang sulit, uang sangat sulit didapatkan, sehingga manusia memerlukan lebih banyak lagi uang dan jaminan masa depan bagi kelangsungan hidupnya. Bukan hanya bagi orang-orang dunia, pola pikir tersebut juga menguasai di kalangan anak-anak Tuhan. “Uang adalah segalanya”, “uang saya, gimana saya!”, “hidup untuk uang”, dan yang lebih mengherankan bahwa orang-orang Kristen dalam mengikut Tuhan hanya melihat untung-ruginya, yang dipikirkan hanya berkat dan berkat, ibadah hanya untuk berkat, dan yang lebih parahnya lagi adalah melayani untuk berkat (uang, Luk 16:13), beberapa orang mencari jiwa bukan untuk dimenangkan bagi Tuhan tetapi untuk dijadikan downline dan isurance prospectus. Dan setelah memiliki uang, mereka habiskan untuk memenuhi semua hawa-nafsunya semata (menghamburkan uang), tidak pernah berfikir untuk Tuhan, sesama, memenangkan jiwa, pemberitaan injil dan mengumpulkan harta di sorga (Mat 6:19-20; I Tim 6:17-19). Tuhan Yesus datang memang untuk memberkati umat-Nya dengan segala kelimpahan, namun sayang kelimpahan mengakibatkan pengorbanan nilai-nilai dedikasi dan rohani. Kenikmatan hidup telah menumpulkan kepekaan rohani anak-anak Tuhan, mereka begitu menghamburkan uang sementara di belahan bumi yang lain para penginjil Kristen setiap hari berhadapan dengan bahaya kelaparan, kekurangan dan aniaya. “Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.” (Rom 2:6-8)


    Sakit bersalin berikutnya: Perjanjian damai antara Antikris dan Israel
    Dan. 9:27 mengatakan bahwa pada masa kesusahan besar Antikris akan mengikat perjanjian damai dengan Israel. Tujuan utama Antikris memang menginginkan Israel, yaitu Yerusalem dan Bait Allah. Sebab disitulah ia hendak berkuasa dan menyatakan diri sebagai Allah. Perjanjian ini sangat menganak-emaskan Israel, sekalipun Antikris berusaha mendamaikan seluruh dunia tanpa pandang bulu, namun terhadap Israel, ia akan sangat membelanya. Bahkan Antikris akan membuat langkah yang sangat menyakitkan sebagian penduduk dunia dengan membantu Israel membangun Bait Allah ke-3. ketidak-adilan ini membangkitkan kekecewaan terhadap Antikris dan Israel. Saat ini saja sebagian besar penduduk dunia sangat membenci orang-orang Yahudi. Bahkan kita mengenal istilah antisemitisme, yaitu sikap pemusuhan atau prasangka terhadap individu, agama, etnik dan ras kaum Yahudi. Tidak ada satu bangsa yang dibenci secara global selain bangsa Yahudi, sehingga puncaknya bagaimana kita melihat suatu ideologi nasional Nazisme dari Adolf Hitler saat PD II berusaha membinasakan bangsa Yahudi. Kelak, dengan perlakuan istimewa Antikris terhadap bangsa Yahudi akan menambah parah kebencian bangsa-bangsa terhadap orang-orang Yahudi. Dalam Yeh. 38-39, Alkitab mencatat bahwa negara dari Utara dan negara-negara Selatan (Gog dan Magog) akan bersatu dalam kekuatan militer yang besar untuk merebut tanah Israel dan berencana membinasakan orang-orang Yahudi (kemungkinan berhubungan dengan sikap Antikris yang membela Israel). Namun karena ikatan perjanjian dengan Israel untuk membantu dan melindunginya, maka Antikris akan mengerahkan tentaranya yang besar juga untuk melawan negara-negara Selatan tersebut. Dan Antikris berhasil. Bagi orang-orang Yahudi ini merupakan kabar gembira, tapi bagi penduduk dunia ini akan menambah antisemitisme global.
    Anda bisa bayangkan pada saat hal itu terjadi, tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib orang-orang Kristen tertinggal, sebab dunia ini selalu mengidentikkan kekristenan dengan keyahudian. Dunia ini selalu melampiaskan kebenciannya terhadap bangsa Yahudi kepada orang-orang Kristen, padahal orang-orang Yahudi sendiri membenci kekristenan, bahkan Yesus, rasul-rasul dan Gereja mula-mula pun dianiaya dan dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Tapi orang tetap menyamakan kekristenan dengan Yahudi. Ini akan menjadi sakit bersalin berikutnya bagi orang-orang Kristen tertinggal, mereka akan menjadi pelampiasan kekesalan masyarakat dunia terhadap bangsa Yahudi.
    Mulai saat ini, pribadi Antikris yang sangat bijaksana akan berangsur-angsur membuka kedoknya, ia mulai melancarkan kekejian, kediktatoran, kesombongan dan kehausannya akan nyawa manusia. “Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.” (Why 6:4). Dunia yang tadinya damai, akan berubah menjadi dunia tanpa damai sejahtera, mereka akan saling membenci dan mulai mempersiapkan persenjataan masing-masing (”dikaruniakan sebilah pedang yang besar”) sebagai persiapan untuk saling berperang dan membunuh. Iblis akan bersukacita melihat hal ini, sebab Iblislah yang membuat manusia saling membenci, ia sedang mempersiapkan rencananya yang besar untuk membinasakan umat manusia. 


    Sakit bersalin berikutnya: Jatuhnya Perekonomian
    "Sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” (Mat 6:5-6). Saat Antikris mengubah sistem moneter dunia menjadi sistem 666, dari pada kehilangan seluruh uang yang dimilikinya, banyak orang-orang Kristen tertinggal akhirnya memilih untuk menerima tanda 666. Mereka lebih mengutamakan kelangsungan hidup dari pada mempertahankan iman kepada Kristus. Dengan menerima tanda 666, mereka berharap dapat tetap memiliki uang, harta benda dan bahan makanan. Padahal mereka telah salah! Bahkan mereka telah melakukan dua kesalahan sekaligus. Pertama, mereka telah meninggalkan keselamatan di dalam Yesus Tuhan demi harta benda. Kedua, sekalipun telah menerima tanda 666, mereka akan tetap kehilangan harta benda mereka, mengapa? Karena perekonomian saat itu akan runtuh. Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman ... “Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” Ungkapan “Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. (Ibr 12:25-27). Dunia ini akan digoncangkan, perekonomian dunia akan runtuh, negara-negara berkuasa akan digoncangkan, bumi, bahkan alam semesta akan digoncangkan. Seberapa besar pun seseorang memiliki uang dan kekuasaan, saat itu akan hilang tak berbekas, sebab kegoncangan ekonomi yang terjadi adalah dalam skala global, yaitu berlaku atas seluruh dunia.
    Para penafsir percaya bahwa keruntuhan ekonomi ini akan dipicu oleh peperangan Gog Magog I. Dampak peperangan besar tersebut membuat kegoncangan di dunia perekonomian, ketahanan pangan dan merubah wajah percaturan global. Dampak dari keruntuhan ekonomi ini sangat besar, inflasi harga-harga terjadi diluar batas kewajaran. Bahkan untuk membeli secupak gandum (kurang lebih 1 kg) seseorang harus membayar 1 Dinar (yaitu upah satu hari kerja). Bisa dibayangkan jika upah sehari kerja hanya bisa
    membeli 1 kg gandum, dan bagaimana jadinya jika seseorang tersebut memiliki 1 orang istri dan 2 orang anak... Berapa upah kerja harus dipergunakannya hanya untuk 1 kali makan saja. Ini akan menjadi sakit bersalin berikutnya yang semakin hari semakin menyakitkan. Orang-orang Kristen tertinggal yang terlanjur murtad dan menerima tanda 666 akan sangat menyesal, tapi sudah terlambat, menjadi hamba Antikris atau tidak, dimasa kesusahan besar akan sama-sama menderita. Oleh sebab itu dengan alasan apapun JANGAN MENERIMA TANDA 666 DI DALAM TUBUH, menyesal kemudian tidak ada gunanya. 


    Sakit bersalin berikutnya: Kelaparan
    Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.” (Why 6:7-8). 
    Saat berkhotbah di Bukit Zaitun, Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa di hari-hari terakhir akan terjadi peperangan di seluruh dunia (Mat 24:6; Mrk 13:7), bangsa bangkit melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan, dan oleh karena hebatnya peperangan yang terjadi setidaknya 1/4 penduduk dunia akan tewas! Mereka yang tewas adalah akibat terlibat langsung dalam peperangan tersebut dan tewas karena dampak yang ditimbulkan oleh peperangan, seperti : 
    • Tewas terkena senjata-senjata pemusnah masal yang dipergunakan, termasuk dampak jangka panjang terkena radiasi senjata-senjata yang tidak bisa hilang dalam jangka waktu singkat. 
    • Tewas akibat kelaparan yang biasa terjadi setelah peperangan (karena terputusnya jalur distribusi dan berhentinya produksi pangan).
    • Tewas akibat bala penyakit / sampar. Kata asli yang dipergunakan untuk menggambarkan kata sampar di atas adalah “thanatos” (Yun.) yang berarti tewas oleh luka yang membawa kematian atau membahayakan hidup. Ini menjelaskan bahwa bala penyakit yang timbul juga adalah masih dampak dari peperangan yang timbul, seperti luka terkena peluru, ranjau, bom, radiasi, penyakit yang ditimbulkan oleh karena banyaknya mayat yang membusuk dan dibiarkan tidak terkubur dan kelaparan di daerah-daerah berdekatan dengan area berperang.
    • Tewas oleh binatang-binatang buas.
    Dan kematian ini akan melanda penduduk dunia tanpa terkecuali, temasuk orang-orang Kristen tertinggal. Dan Mat 24:8 terjemahan NKJ berkata: “All these are the beginning of sorrows.” Yaitu “Semuanya itu baru permulaan penderitaan”. Sakit bersalin ini baru permulaan dari penderitaan yang akan terjadi ...
    Mengapa orang-orang Kristen tertinggal dan dunia ini harus mengalami aniaya kelaparan seperti itu? Dari hukumannya kita bisa melihat kesalahannya. “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” (Mat 24:37-39). Sebelum masa kesusahan besar terjadi, Tuhan sudah memperingatkan bahwa kehidupan manusia umumnya dan kehidupan orang-orang Kristen khususnya akan dikuasai oleh keinginan untuk makan, minum dan kawin yang berlebih, atau dengan kata lain mereka menjadi rakus... Seperti kerakusan yang menguasai orang-orang Israel pada waktu di padang gurun (Bil 11:31) sehingga membangkitkan murka Tuhan dan membinasakan mereka selagi daging masih ada di dalam mulut masing-masing. Bukan suatu yang rahasia jika dikalangan anak-anak Tuhan terjadi juga nafsu kerakusan (Bil 11:4) seperti itu hari-hari ini, yang dipikirkan hanya makan dan makan. Uang hanya dihabiskan untuk gaya hidup makan enak dan berburu kuliner (Ams 23:3), pesta-pora (Luk 21:34), berfoya-foya (I Kor 10:7), bahkan beberapa diantaranya datang ke ibadah hanya untuk mencari makanan (I Kor 11:20-22; 33-34), sebab gereja telah mengubah jam-jam doa dengan makan-makan, dan terakhir adalah dengan berbagai alasan anak-anak Tuhan tidak mau berpuasa (Mat 9:15), mereka kurang berminat menghadiri doa puasa, dan sebagian lagi menipu diri dan Tuhan dengan diam-diam melalaikan perintah berpuasa para pemimpin rohani mereka. Orang-orang seperti inilah yang akan masuk masa kelaparan hebat di masa kesusahan besar, tidak ada makanan dan tidak bisa membeli makanan. Makan itu penting, tapi makanlah untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Kuasailah diri kita hari-hari ini, makanlah untuk kemuliaan Tuhan (I Kor 10:31), ucapkanlah syukur atas apa yang masih kita dapat makan (Kis 27:35; Rom 14:6) dan ingatlah untuk selalu memberi makan kepada orang-orang yang lapar (Mat 25:34-40).


    Sakit bersalin berikutnya: Penganiayaan
    “Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.” (Why 6:9).
    Sakit bersalin berikutnya adalah penganiayaan terhadap orang-orang Kristen tertinggal. Didalam khotbah-Nya di Bukit Zaitun Tuhan Yesus menyisipkan peringatan penting bagi murid-murid-Nya: “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” (Mat 24:9). Tidak ada sebab atau alasan, orang-orang Kristen tertinggal akan mengalami aniaya dari seluruh penduduk bumi ini dengan kebencian yang luar biasa. Satu alasan mengapa mereka membenci umat Tuhan adalah oleh karena “Nama Tuhan Yesus!”
    Saat ini pun sebenarnya Iblis melalui dunia ini telah menganiaya Gereja-Nya, dari mulai Gereja mula-mula lahir hingga kini di negara-negara, daerah-daerah, dan kota-kota tertentu, umat Kristen sangat ditekan dan teraniaya. Tuhan Yesus sudah memperingatkan kita melalui Firman-Nya: “...Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat...” (Mat 10:21-23); “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” (Yoh 16:2). Seberapa sering kita mendengar pengrusakan, penutupan dan pembakaran gereja. Akan tetapi saat ini masih ada Roh Kudus dan doa orang-orang kudus yang menahan penganiayaan itu menjadi besar, belum lagi hukum yang menjamin kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang berlaku di negara-negara tertentu, masih melindungi umat Kristen dari aniaya yang besar.
    Tapi saatnya akan tiba, Roh Kudus akan diangkat, orang-orang kudus akan diangkat, dan Antikris akan berkuasa atas dunia ini. Tidak akan ada lagi hukum yang melindungi kebebasan beragama sebab Antikris-lah hukumnya, tidak ada lagi HAM sebab Antikris adalah keji. Pokoknya jika seseorang ketahuan sebagai pengikut Kristus, tanpa alasan apapun seluruh dunia, terlebih pasukan Antikris, akan melakukan aniaya. Dan tidak dapat dibayangkan bagaimana aniaya yang akan terjadi saat itu, sebab saat ini saja – sekalipun ada HAM – jika kita melihat penganiayaan yang terjadi atas Gereja Tuhan diseluruh dunia begitu mengerikan. Pembakaran gereja, pembacokan, penembakkan, pengeroyokan dll. Apalagi kelak, saat semuanya begitu bebas dan diatur oleh diktator keji yang sangat membenci kekristenan.
    Hal yang mengejutkan adalah bahwa kata Yunani yang dipergunakan untuk “dibunuh” dalam ayat Why 6:9 tadi adalah “disembelih.” Dan oleh karena hebatnya penyembelihan besar-besaran terhadap manusia ini, banyak orang Kristen tertinggal yang akan murtad, Tuhan Yesus berkata: “Dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.” (Mat 24:10). Banyak yang murtad, dan yang lebih mengerikan adalah bahwa sesama orang-orang Kristen tersebut akan saling mengkhianati, mereka akan saling menyerahkan, memberitahukan tempat persembunyian anak-anak Tuhan, anak menyerahkan orang tua mereka, orang tua menyerahkan anak-anaknya, yang penting disini adalah menyelamatkan diri sendiri atau bahkan untuk mendapatkan keuntungan. Ini persis seperti pengkhianatan yang dilakukan Yudas terhadap Tuhan Yesus. Akhir orang-orang yang gagal ini (murtad) sudah jelas, yaitu api neraka yang kekal. “Nah, janji Allah masih berlaku, dan kita akan diberi istirahat yang dijanjikan-Nya. Jadi, hendaklah kita menjaga supaya jangan ada seorang pun dari antara kalian yang ternyata tidak me-nikmati istirahat yang dijanjikan itu.” (Ibrani 4:1, BIS) Sekalipun masa aniaya adalah masa penghukuman bagi anak-anak-Nya yang tertinggal, namun keselamatan masih berlaku. Tuhan Yesus memberikan dua nasihat kepada anak-anak-Nya yang tertinggal bisa selamat dan menerima hidup yang kekal di sorga bersama-Nya dalam melewati masa aniaya yang akan terjadi : 
    • BERTAHAN menghadapi aniaya tersebut hingga masa 7 tahun kesusahan besar berakhir. “Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat.” (Mrk 13:13).
    • MATI SEBAGAI MARTIR (syahid). Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” (Why 14:12-13).
    Tapi puji Tuhan, Alkitab mencatat bahwa banyak dari orang-orang Kristen tertinggal tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus sekalipun harus kehilangan kepala dan nyawa mereka, “...Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah;...” (Why 20:4).
    Mengapa orang-orang Kristen tertinggal harus mengalami aniaya seperti itu?
    Pertama, karena Antikris dan dunia ini membenci Yesus. Tuhan Yesus berkata “...Mereka membenci Aku tanpa alasan.” (Yoh 15:25b); “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yoh 15:18-19).
    Kedua, dari penghukumannya kita bisa melihat kesalahannya. Jika penghukumannya adalah aniaya maka orang-orang tertinggal adalah anak-anak Tuhan yang tidak mau menanggung aniaya oleh karena nama Yesus. Jangankan untuk mengalami aniaya hingga mencucurkan darah dalam pemberitaan Injil, banyak anak-anak Tuhan yang malu hanya untuk berdoa saat makan bersama-sama dengan teman-temannya yang tidak seiman. Banyak orang Kristen yang malu mengakui bahwa mereka Kristen karena takut bisnisnya tersendat / gagal. Orang-orang Kristen saat ini tidaklah memahami pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen lainnya di seluruh dunia yang melayani Tuhan dalam kekurangan dan aniaya. Banyak dari antara kita takluk pada berbagai pencobaan (ringan), tekanan sesama dan menyerah pada gairah-gairah duniawi. Banyak orang Kristen akhirnya kompromi (serupa, Rom 12:2) dengan teman-temannya yang tidak seiman karena takut dijauhi dan disebut fanatik dan sebagainya... “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” (II Tim 3:12). Lebih baik menerima aniaya karena nama Yesus saat ini, sebab aniaya yang ada saat ini adalah ringan (II Kor 4:17) dan membawa pada kehidupan yang kekal (Kis 14:22), dari pada kelak menerima aniaya yang begitu hebat oleh Antikris.
    Ketiga, “aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki ... Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih.” (Why 6:9-11). Dari pakaian putih yang diterima sesaat setelah mereka mati sebagai martir, membuktikan bahwa mereka tertinggal saat pengangkatan dan harus mengalami aniaya karena sewaktu hidup dulu mereka tidak mengenakan pakaian putih. Pakaian putih adalah kesucian dan kekudusan dalam kehidupan rohani anak-anak Tuhan. “maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku ... pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan...” (Why 3:18) Jadi sewaktu hidup orang-orang ini adalah anak-anak Tuhan yang tidak menjaga kekudusan, mereka hidup seenaknya dan tetap melakukan dosa (tersembunyi) sekalipun sudah menjadi orang-orang Kristen dan melayani Tuhan. Hati-hati dengan dosa tersembunyi, jaga kekudusan, jaga apa yang kita lihat, tonton, baca, lakukan, dan pikirkan. Bagi anak-anak muda jaga pergaulan Saudara, jaga kekudusan saat berpacaran, sebab “...Tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibr 4:13). Yang buruk belum berlalu, yang paling buruk sudah menanti.


    Antikris menyatakan diri sebagai Allah
    Pada 3,5 tahun pertama masa kesusahan besar, keadaan dunia begitu kacau, sekalipun dunia ini telah dikendalikan oleh satu pemimpin, yaitu Antikris, tapi keadaan dunia semakin kacau. Peperangan, kerusuhan, aniaya dan sebagainya terjadi hampir di seluruh penjuru dunia. Tapi hal itu sangat bertolak-belakang dengan keadaan di Israel. Oleh karena perjanjian yang dibuat oleh Antikris dan Israel, negeri itu sangat damai. Mereka terbebas dengan kekacauan yang terjadi atas seluruh dunia. Rakyatnya hidup damai (I Tes 5:3a), negerinya aman oleh karena perlindungan tentara Antikris dan mereka dapat kembali melakukan korban sehari-hari di Bait Allah mereka yang juga telah dibangun dengan bantuan Antikris (lihat Buletin Doa edisi sebelumnya). Jadi seakan-akan semua orang mengalami sakit bersalin kecuali Bangsa Israel. Tapi dipertengahan masa kesusahan besar sesuatu terjadi atas Israel, I Tes 5:3 berkata: Apabila mereka mengatakan: “Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin—mereka pasti tidak akan luput”. Ternyata Bangsa Israel kini masuk sakit bersalin juga, tapi sakit yang langsung menyakitkan, yaitu tanpa proses yang berangsur-angsur. Bahkan sakit bersalin ini melebihi apa yang dialami oleh dunia ini selama 3,5 tahun yang lalu. Mereka akan mengalami pembinasaan keji seperti yang belum pernah dan tidak akan pernah lagi terjadi atas dunia ini. Antikris yang telah melindungi Israel selama ini dengan suatu ikatan perjanjian damai tiba-tiba mengkhianati perjanjian tersebut. Ia beserta tentaranya yang kuat memasuki tanah Israel, menginvasi Israel, membunuh rakyatnya dengan sayap kekejian dan merebut kota Yerusalem beserta Bait Allah-nya. “Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.” (Dan 9:27). Berbeda dengan penduduk dunia yang mengalami sedikit demi sedikit menuju sakit bersalin yang menyakitkan, bangsa Israel mengalami sakit bersalin dengan tiba-tiba dan langsung kepada pembinasaan keji yang melingkupi seluruh negeri. Antikris mengkhianati Israel dengan tiba-tiba. Dan ia berikhtiar untuk membinasakan seluruh orang Yahudi yang ada, dari mulai orang tua, dewasa, anak-anak, bayi, pria, bahkan ibu-ibu hamil. (lihat Buletin Doa edisi sebelumnya). Antikris juga menghentikan korban sehari-hari yang baru saja Bangsa Israel lakukan di Bait Allah mereka yang baru selesai dibangun, dan yang lebih mengerikan adalah Antikris akan duduk di Tempat Maha Kudus dari Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah, menghentikan korban sehari-hari dan mengantikannya dengan korban-korban kekejian bagi allah-allah mereka. Dari Bait Allah itu Antikris akan bertakhta dan memerintahkan kepada seluruh manusia dan orang Israel untuk menyembahnya sebagai Allah, menghujat terhadap semua allah dan Allah yang hidup dengan sombongnya. Dan yang mengerikan adalah... Antikris memerintahkan membunuh semua orang Yahudi yang ada. Siapapun dan dimanapun! 


    Sakit bersalin berikutnya: Perburuan besar-besaran
    Usaha Antikris / Iblis / Naga untuk membunuh seluruh orang Yahudi sangatlah keji, ini akan menjadi pembantaian terbesar dalam sejarah manusia terhadap suatu etnis. Tapi belum juga semua orang Yahudi tewas di tangan Antikris, Allah Israel meluputkan sisa-sisa dari umat-Nya itu. Pertama-tama campur tangan Tuhan dalam meluputkan umat-Nya tersebut adalah dengan memateraikan ke-144.000 orang Israel dengan tanda-Nya agar Antikris tidak dapat menjamah atau membunuh mereka (Why 7:4), yang berikutnya adalah dengan menyediakan tempat perlindungan bagi sebagian orang Israel lagi di padang gurun Edom (Dan 11:41).
    Oleh karena pembelaan Tuhan terhadap sisa-sisa Israel tersebut membuat Antikris sangat marah... Dan dalam kegeramannya, tanpa diduga-duga ia melampiaskan amarahnya kepada umat-Nya yang lain, yaitu orang-orang Kristen tertinggal. “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu (Israel), lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (Why 12:17). Siapa lagi orang yang menuruti hukum-hukum Allah selain dari pada umat Kristen. Jadi, keturunan lain yang dimaksud adalah orang-orang Kristen tertinggal, sebab mereka adalah satu-satunya umat yang memiliki kesaksian Yesus (Why 12:17), umat Israel secara roh (Rom 2:29), umat yang takut akan Allah (Kis 13:26) dan keturunan Abraham (Gal 3:29). Karena tidak bisa membinasakan sisa-sisa Israel, maka Iblis melampiaskannya amarahnya kepada orang-orang Kristen tertinggal. Sehingga waktu itu, yaitu pada pertengahan masa kesusahan besar, akan terjadi perburuan besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi dan terhadap orang-orang Kristen tertinggal. Kedua umat ini merupakan orang-orang yang paling dibenci oleh Iblis, sebab mereka adalah umat pilihan-Nya dan pewaris kerajaan Allah. Dan pada saat Antikris berkuasa, ia akan melancarkan pembinasaannya terhadap kedua umat pilihan-Nya ini.


    Larilah selagi sempat
    Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.” (Mat 24:15-16).
    Saat Antikris menyatakan diri sebagai Allah dipertengahan masa 7 tahun kesusahan besar, bagi orang-orang Israel (perhatikan kata “Yudea” di atas), Tuhan Yesus memerintahkan untuk lari ke gunung-gunung menghindari perburuan besar Antikris, sebab Tuhan telah menyediakan tempat perlindungan adikodrati bagi mereka dimana Antikris tidak akan bisa menjamah atau membunuh mereka. Tapi bagi orang-orang Kristen tertinggal, Tuhan Yesus tidak memberikan pesan apapun atau menjanjikan tempat perlindungan yang olehnya mereka dapat terluput dari kejaran pembinasaan Antikris. Tapi oleh karena orang Kristen adalah Israel rohani, maka pesan bagi orang-orang Yudea dia atas berlaku juga bagi orang-orang Kristen tertinggal.
    Oleh karena itu, jika suatu waktu pada saat masa kesusahan besar terdengar kabar, entah dari media masa, TV, Internet atau apapun, yang menyatakan bahwa Antikris memasuki Bait Allah di Yerusalem, maka kepada seluruh orang Kristen tertinggal dimanapun mereka berada... Larilah selagi sempat! Larilah ke gunung-gunung, hutan-hutan atau tempat-tempat terpencil lainnya yang sangat sulit untuk alat-alat pengawasan global Antikris dapat menjangkaunya, dan setelah itu berpindahlah sesering mungkin. Penundaan sekecil apapun dapat berdampak kematian yang mengerikan. “Ingatlah akan isteri Lot!” (Luk 17:3). Mengapa Istri Lot? Sebab istri Lot berlambat-lambat oleh kerena menyayangkan hartanya yang banyak. Jadi sekali lagi, larilah selagi sempat, jangan ingat-ingat harta benda.
    Pada waktu itu orang-orang Kristen tidak bisa melawan terhadap segala sesuatu yang akan terjadi, entah perburuan, aniaya, penghinaan dll., sekalipun dengan tengkingan dalam nama Yesus, sebab segala kuasa di dunia ini sudah dibawah kendali Antikris. “Dan ia (Antikris) diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus (orang-orang Kristen tertinggal) dan untuk mengalahkan mereka (menangkap, menganiaya dan membunuh); dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.” (Why 13:7) Bahkan seluruh penguasa pemerintahan, raja-raja, kepolisian dan semua bidang militer telah dikuasai Antikris dan siap membinasakan orang-orang Kristen tertinggal “Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.” (Luk 21:12). Roh-roh jahat menguasai seluruh dunia ini, mereka akan merasuki semua manusia untuk membenci dan membinasakan orang Yahudi dan orang Kristen tertinggal.
    “Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.” (Why 13:10). Memang penganiayaan yang akan terjadi akan diluar batas-batas prikemanusiaan, orang-orang saat itu sangat jahat, dan hukum memang mengijinkan (mungkin mewajibkan) untuk membinasakan orang-orang Kristen tertinggal. Mereka akan membunuh dengan keji dan tanpa ampun. Seperti apa dunia ini menganiaya umat Tuhan? Gambaran yang paling mendekati adalah seperti pada waktu dunia ini menganiaya Tuhan Yesus, memenggal kepala Yohanes Pembaptis, melempari batu terhadap Stefanus dan berbagai aniaya terhadap nabi-nabi lainnya seperti tertulis di Ibr 11:36-38, “Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang;...” Sungguh mengerikan. Mereka tidak langsung membunuh, tetapi akan “bersenang-senang” terlebih dahulu dengan penyiksaan sadis, mereka besukacita, puas dan semakin haus untuk membunuh umat Tuhan lainnya. Inilah gambaran paling suram sejarah Gereja Tuhan di dunia.
    Sekalipun umat Tuhan akan mengalami pembinasaan yang mengerikan tersebut, sebenarnya bagi mereka yang mati dalam mempertahankan iman merupakan suatu keuntungan (Flp 1:21), sebab mereka telah sampai pada garis akhir dan memperoleh kemenangan (II Tim 4:7) untuk segera bertemu Tuhan Yesus Kristus, tapi penderitaan yang sesungguhnya adalah bagi golongan yang satu lagi, yaitu bagi mereka yang tidak dibunuh. Melainkan ditawan. Mereka akan mengalami penganiayaan yang sangat-sangat berat, sebab di dalam penjara mereka akan senantiasa mengalami siksaan. Belum lagi penjara yang dimaksud oleh rasul Yohanes pada waktu ia menulis ayat di atas bukan penjara seperti di negara-negara barat seperti sekarang ini yang memperhatikan faktor kemanusiaan, tetapi yang dimaksud adalah penjara seperti yang ada pada masa itu yaitu “dungeon”. Didalam Wikipedia dungeon berarti : Sebuah ruangan atau sel bawah tanah sebagai ruang tahanan, biasanya untuk beberapa ruangan dilengkapi dengan tempat penyiksaan. Dengan kata lain, kematian (didalam Kristus tentunya) akan lebih baik dari pada hidup menjadi tawanan pada masa kesusahan besar. Saat itu terbukti bahwa harga mengaku setia kepada Kristus adalah sangat mahal, tapi Tuhan Yesus mengingatkan bagi mereka yang tertawan... “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” (Luk 21:19) Yaitu bertahan dalam mempertahankan iman kepada Yesus Kristus sekalipun harus mengalami berbagai kepedihan masa aniaya yang hebat. 


    Sakit bersalin berikutnya: Penghujatan dan Penghinaan
    Saat memasuki Bait Allah, pribadi Antikris akan terlihat aslinya, ia bukan lagi pemimpin yang berkharisma seperti sebelumnya, bukan juga juru damai seperti yang ia perankan sebelumnya kepada seluruh dunia. Saat itu, Antikris begitu bengis, keji, sombong dan segala hal yang keji yang dapat disebutkan ada pada pribadi Antikris. Ia menyombongkan diri, menghujat Allah yang hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus dan menghujat semua penghuni surga. Hujatannya akan jauh melebihi semua hujatan para penyembah setan saat ini atau penghujatan para pemusik heavy metal yang pernah ada. Nama Yesus akan menjadi sasaran penghujatan dan penghinaan paling utama dari Antikris. Untuk melihat gambaran seperti apa penghinaan yang Antikris lakukan, kita dapat melihat video clip dari Marilyn Manson dalam konsernya “Antichrist Superstar”, yang mengagung-agungkan Iblis, neraka dan penghinaan terhadap Yesus sambil merobek-robek Alkitab di atas panggung. Seperti itulah (bahkan pasti lebih) akan dilakukan Antikris dalam menghina Tuhan Yesus dari Bait Allah di Yerusalem. Akan menjadi pemandangan umum jika salib dibakar, Alkitab dirobek-robek dan dibakar, gambar-gambar Yesus dibakar dan diinjak-injak, penghujatan terhadap Allah juga terhadap orang-orang Kudus, dan akan menjadi pemandangan umum jika melihat gambar-gambar dan kata-kata hujat terhadap Allah. “Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.”
    Gambaran penghujatan yang akan dilakukan oleh Antikris, dapat kita lihatdari antikris-antikris yang ada saat ini seperti MarilynManson, diatas panggungia menghujat Kristus, membakar salib, merobek-robek Alkitab, dll. Sepertiitulah kelak Antikris akan menghujat Kristus – bahkan lebih dari itu (Why 13:6). Ini akan menjadi penganiayaan secara psikologis bagi umat Kristen tertinggal yang masih bertahan.


    Sakit bersalin berikutnya: Homeless
    “Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.” (Mrk 13:14).
    Oleh karena hebatnya aniaya yang akan terjadi, tidak mungkin bagi orang-orang Kristen yang masih mempertahankan imannya untuk tetap tinggal di tempat tinggal masing-masing, mengingat besarnya skala ukuran perburuan dan aniaya yang terjadi, orang-orang Kristen tertinggal yang ingin tetap selamat harus mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Mereka akan hidup seperti nabi-nabi dahulu yang sama menerima aniaya dan dengan terpaksa hidup di tempat-tempat tersembunyi. “Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.” (Ibr 11:38). Tidak diketahui bagaimana mereka dapat bertahan hidup, dan bagaimana cara mereka hidup. Tapi orang-orang ini pasti akan hidup seperti Gereja mula-mula yang juga mengalami aniaya. “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” (Kis 2:44-47) Seperti inilah kemungkinan orang-orang Kristen tertinggal hidup di persembunyian, mereka saling menolong, saling menguatkan, saling mendoakan, saling melindungi, tidak ada lagi barang adalah milik sendiri (terutama makanan) karena barang menjadi milik bersama dan mereka saling berbagi (Kis 4:32), dengan tekun sehati berdoa, bersekutu, merenungkan Firman Tuhan, beribadah dan memuji Tuhan, semua orang adalah saudara atau keluarga, tidak ada perbedaan dari mana asal atau golongan mereka. Lapar dan susah mereka jalani bersama-sama.
    Mengapa orang-orang Kristen tertinggal mengalami semua itu? Pertama, dari penghukumannya kita bisa melihat kesalahannya. Oleh karena sakit bersalin yang satu ini mengakibatkan orang-orang Kristen tertinggal menjadi sehati dan bertekun didalam doa maka alasan mengapa mereka memasuki masa aniaya adalah karena pada waktu mereka hidup dulu tidak pernah sehati dan bertekun bersama-sama saudara seiman. Hidup orang-orang ini telah gagal dalam hal “kasih” terhadap sesama, gaya hidup mereka sangat bertolak belakang dengan gaya hidup Gereja mula-mula, mereka begitu egois, tidak pernah memperhatikan sesama (terutama saudara seiman, Gal 6:10), tidak pernah bersekutu dan berdoa bersama dengan teman-teman seiman (Kis 1:14), tidak pernah sehati / seia sekata
    terhadap saudara-saudara seiman (I Kor 1:10), tidak pernah menolong saudara seiman yang berkekurangan (Kis 4:34), tidak pernah memberi tumpangan (Rom 12:13), dan sebagainya. Tapi mereka sibuk memperindah rumah sendiri, mengumpulkan sebanyak mungkin harta untuk jaminan masa depan dan berbuat baik hanya untuk mencari keuntungan semata, orang-orang ini tidak pernah memperdulikan sama sekali saudara-saudara seiman lainnya. Namun waktunya akan datang bahwa mereka akan “dipaksa” untuk kembali kepada gaya hidup gereja mula-mula... Tidak ada lagi seseorang merasa apa yang Tuhan telah berikan adalah sebagai milik sendiri, tetapi mereka akan saling menolong dan berbagi.
    Kedua, Dengan kehidupan yang penuh aniaya, orang-orang Kristen tertinggal jadi lebih banyak berdoa dan merenungkan Firman Tuhan, sebab apa lagi yang dapat diperbuat, mereka sudah tidak memiliki apa-apa, dan pengharapan mereka tinggal kepada Tuhan Yesus. Dan disaat manusia berserah sepenuhnya kepada Tuhan maka Tuhan bisa sepenuhnya menguasai, membentuk dan berbicara kepada manusia. Pada masa aniaya ini anak-anak Tuhan akan banyak berbicara kepada Tuhan (berdoa) dan Tuhan banyak berbicara kepada manusia . Hos 2:13 berkata “Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.” Saat masa kesusahan besar, Tuhan akan memaksa orang-orang percaya untuk menyingkir dari kehidupan dunia dan masuk dalam “padang gurun” yang sepi, dan pada saat itulah Tuhan bisa menghiburkan mereka.
    Ini membuktikan bahwa anak-anak Tuhan saat ini terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tidak ada waktu untuk berbicara kepada Tuhan dalam doa, dalam hubungan secara pribadi, tidak ada waktu untuk berdiam diri untuk mendengarkan suara Tuhan dan merenungkan Firman Tuhan. Sudah menjadi hal umum bahwa saat ini anak-anak Tuhan menghabiskan waktunya untuk hal-hal duniawi semata, seperti pelesiran, menghabiskan waktu di depan TV, gadget, surfing Internet, nonton, main game, olah-raga, hobi, hang-out, hingga menghabiskan waktu berinteraksi di situs jejaring sosial. Bahkan sangking masih kurangnya waktu-waktu kesenangannya tersebut, anak-anak Tuhan masih juga melakukan bisnis, chatting, update status, texting, dan surfing pada jam-jam ibadah dan di dalam gedung gereja. Mereka juga mengantikan jam-jam doa dan saat teduh dengan menonton film-film seri yang panjang dan menonton siaran-siaran langsung olah-raga pada dini hari yang adalah waktu paling baik untuk berdoa (Mrk 1:35), sehingga semuanya itu sudah menjadi berhala yang menyaingi Tuhan. Orang-orang muda sudah mulai melepaskan headphone mereka agar mereka dapat mendengar peringatan-peringatan dari sorga. Respon kita akan menentukan jalan mana yang akan kita tempuh ketika jam surga berhenti berdetak; menandakan berakhirnya kesabaran Tuhan.
    Tapi saatnya akan tiba, Tuhan akan singkirkan semua berhala dan kesenangan-kesenangan dunia tersebut dengan berbagai goncangan yang akan terjadi dimasa kesusahan besar. Pada waktu itu, Tuhan akan “membawa” anak-anak-Nya ke “padang gurun” sehingga mereka akan memiliki banyak waktu bersama-sama dengan Tuhan, dan Tuhan akan berbicara melalui Firman-Nya (mereka akan banyak mengabiskan waktu untuk membaca Firman Tuhan), menghiburkannya dan menyelamatkan-nya. “Allah mengajar manusia melalui derita, Ia memakai kesusahan untuk menyadarkannya.” (Ayub 36:15, BIS).
    Jadi, sebelum Allah menyadarkan kita sebagai anak-anak-Nya yang Ia kasihi dengan berbagai kesusahan, sebaiknya kita sadar dan lebih banyak lagi menambahkan waktu-waktu kita untuk bersekutu dengan Tuhan, berdoa, memuji dan menyembah-Nya dan merenungkan Firman Tuhan. “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yes 55:6).
    Sakit bersalin berikutnya?
    Bersambung....
    0
     

    Add a com

    ment

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar