Minggu, 23 November 2014

Satu-Satunya Yang Dicintai


Sangatlah mudah berkata bahwa Tuhan adalah segalanya. Juga betapa banyak kalimat senada seperti ini yang dapat diucapkan terhadap Tuhan. Faktanya, banyak orang sesat dalam pikirannya, merasa sudah menjadikan Tuhan segalanya tetapi sebenarnya belum bahkan tidak sama sekali. Sejatinya Tuhan hanya dijadikan alat bukan tujuan. Mereka menempatkan Tuhan sebagai pelengkap hidup dan alat untuk meraih apa yang dianggap sebagai kebutuhan mutlak. Ini berarti, ketika mengatakan: “Tuhan, Kaulah segalanya”, tindakan atau usaha untuk memperdaya Tuhan. ini sama dengan seorang wanita yang berkata kepada seorang pria: “Aku cinta padamu, kau segalanya bagiku”, padahal yang dijadikan tujuan adalah harta pria tersebut. Betapa jahat dan kurang ajarnya kalau hal tersebut ditujukan pada Tuhan. Menjadikan Tuhan segalanya adalah keharusan atau wajib, sebab tanpa menjadikan Tuhan segalanya berarti seseorang tidak dapat menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Standar atau ukuran keintiman yang harus dimiliki umat Perjanjian Baru dengan Tuhan adalah seperti hubungan sepasang kekasih, mempelai atau hubungan suami istri. Jadi kalau seseorang merasa sudah menjadikan Tuhan segalanya padahal sebenarnya belum, betapa membahayakan keadaannya sebab ia menempatkan Tuhan di tempat yang tidak pantas. Seharusnya Tuhan di tempat yang paling mulia, yaitu sebagai kekasih satu-satunya yang dicinta.

Cinta adalah sesuatu yang sangat indah sekali. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan perasaan agar bisa “dimainkan” untuk Tuhan. Cinta yang dapat mengikat dua insan dalam pengembaraan bersama yang penuh misteri adalah ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa. Satu realita yang tidak dapat dimengerti. Penulis Amsal yang bijaksana dan cerdaspun mengomentari: “aku tidak mengerti” (Ams. 30:18-19). Dalam hal ini, nyata kecakapan Tuhan bukan hanya menciptakan alam semesta dengan hukum-hukum-Nya, tetapi hubungan antar pribadi juga merupakan bukti atau ekspresi dari keahlian Tuhan semesta alam. Dalam Efesus 5:31-32, dinyatakan bahwa hubungan antara pria dan wanita yang terikat dalam suatu percintaan yang kemudian membangun sebuah rumah tangga adalah “misteri”. Kata “rahasia” dalam teks aslinya adalah musterion (μυστήριον). Hal ini menunjuk hubungan yang unik dan luar biasa. 

Dalam suratnya kepada jemaat Korintus, Paulus menunjukkan bahwa hubungan jemaat dengan Tuhan Yesus sebagai hubungan mempelai pria dengan mempelai wanita (2Kor. 11:2-3). Amin (truth) Tuhan Yesus Memberkati Shalom.



Senin, 10 November 2014

CINTA SEJATI dan KOMITMEN


A : Aku tidak menyukai istriku lagi !
B : Pulang dan cintailah dia
A : Anda tidak mengerti aku, aku sdh tdk punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia
A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
A : Tentu saja (dengan mantap)
B : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu puulang dari rumah sakit dan membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh-sungguh menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi jg tidak jujur?
Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukainya.
Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-ngebu akan padam seiring dg berjalannya waktu.
Hanya Komitmen yang membuat Cinta manggebu-ngebu menjadi Cinta yg matang dan dewasa. Lalu.. Apa yang disebut dengan Cinta Sejati ?? Cinta yang sifatnya turun ke bawah, yaitu cinta yang tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela berkorban demi seseorang yang dikasihinya. Inilah cinta yang harus diusahakan dalam setiap Pernikahan.
Ada orang berkata "aku cinta kamu".. berarti : "aku ingin memilikimu dan biarlah kamu kumiliki" adalah cinta yang egois karena hanya bergantung pada Perasaan seseorang. Sebab perasaan akan dimakan oleh waktu dan bisa saja perasaan ini muncul pada diri orang lain/pasangan orang lain.
Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, komitmenlah yang menyelamatkan pernikahan.. Berani melakukan sebuah "tindakan" baik dlm keadaan suka maupun tidak untuk mengasihi pasangan dan mempertahankan Pernikahan yang telah Tuhan anugrahkan.
TUHAN YESUS Memberkati Sahabat Renungan Harian Kristen Semua...

BAGAIMANA MEMBANGUN KELUARGA YANG TANGGUH?.

Keluarga adalah unit terkecil dalam suatu masyarakat. sebagai unit terkecil, keluarga memiliki posisi yang strategis dan menentukan sejahteratidaknya sebuah masyarakat. Bila sebuah keluarga sehat, maka masyarakat juga akan sejahtera.

Bila sebuah masyarakat sejahtera, maka bangsa juga ikut sejahtera. Dan bila seuah bangsa sejahtera, maka gereja pun sejahtera. Itu sebabnya peranan keluarga sangat penting. Yesus dan Rasul Paulus secara khusus menaruh perhatian khusus terhadap kelangsungan hidup sebuah keluarga. Secara khusus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, dalam pasal 5:15-21, rasul Paulus menegaskan tentang bagaiman membangun keluarga yang tangguh. Herbert dan Zelmyra Fisher adalah pasangan yang memiliki pernikahan yang paling awet di dunia. Tahun 2010 lalu mereka merayakan wedding anniversary ke 86, di usia Herbert yang ke 104, sementara Zelmyra berusia 102 tahun. Kuncinya menurut mereka yaitu, saling menghargai, berkomunikasi dan saling mencintai. Alkitab memberikan beberapa petunjuk agar kita dapat membangun keluarga yang tangguh dalam mengatasi konflik:
 1. Mempergunakan Waktu dengan Baik - ayat 16 Waktu menurut Alkitab adalah pemberian TUHAN Allah
yang sangat berharga kepada kita. Namun waktu itu singkat dan harus digunakan sebaik-baiknya dengan bijaksana. Filsuf William James berkata: "Penggunaan waktu yang paling baik adalah yang berkaitan dengan kekekalan". Justru banyak orang menyesal mengapa mereka tidak gunakan banyak waktu waktu bersama keluarga. Sebelum penyesalan datang terlambat, mari benahi hidup kita mulai hari ini khususnya dalam penggunaan waktu.

2. Miliki Hikmat TUHAN Allah - ayat 15, 17 Keluarga yang tangguh ditandai dengan adanya hikmat TUHAN Allah. Hikmat itu melebihi kepandaian. Kepandaian berarti memiliki berbagai informasi dan pengetahuan di akal, namun hikmat atau kebijaksanaan memampukan kita mengaplikasikan pengetahuan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip kebenaran firman TUHAN Allah itu, misalnya yang tercantum dalam kitab Amsal ketika kita pahami dan terapkan akan membuat kita mampu menjadi pria yang saleh, wanita yang berbudi, orang tua yang mampu mendidik anak dengan baik.

3. Mengalami Kepenuhan Roh Kudus - ayat 18 Keluarga yang tangguh adalah keluarga yang dikendalikan Roh Kudus, bukan oleh hawa nafsu atau perkara lainnya. Ada tiga ciri keluarga yang penuh Roh Kudus, yaitu: a) hidup dalam pujian penyembahan - ayat 19; b) hidup dalam pengucapan syukur - ayat 20; c) hidup dalam kerendahan hati - ayat 21. Keluarga tangguh bila anggota keluarga saling merendahkan hati satu sama lain. Ini terjadi bila suami-istri saling menghargai, tidak mementingkan diri sendiri tapi menganggap pasangannya lebih utama dari dirinya. Amin TuhanYesus Memberkati Shalom.



Minggu, 09 November 2014

Hidup Seperti Henokh


Kehidupan Henokh tidak banyak diceriterakan dalam Alkitab. Hanya beberapa ayat saja, tetapi kita bisa belajar dari kehidupannya yang luar biasa. Dalam kitab Kejadian5:21-24 dikatakan: Setelah Henokh hidup enam puluh limatahun, ia memperanakkan Metusalah Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, ... lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Henokh hidup berkeluarga, dia punya anak banyak, tidak hanya Metusalah anaknya. Dia juga orang yang sibuk karena dia harus menghidupi keluarganya. Dia juga pasti tidak tinggal menyendiri di dalam gua misalnya, tetapi hidup bermasyarakat. Keistimewaan hidupnya adalah dia bergaul akrab dengan Allah selama 300 tahun sehingga dia langsung diangkat oleh Allah dalam meninggalkan dunia ini tanpa mengalami kematian. Kesukaannya pastilah berdiam diri, mendengarkan petunjuk Allah dan menurutinya. Henokh benar-benar hidup sebagai anak Allah yang sejati. Dia masih ada di bumi tetapi kehidupannya dia jalankan seolah-olah dia sudah hidup di sorga. Telinganya dipakai untuk mendengarkan suara sorgawi. Bukankah kita juga berdoa 'Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga'?

Sebagai orang Kristen seharusnya kita hidup beda dari orang-orang dunia ini. Kita adalah anak Allah, setiap apa pun yang kita lakukan harus seturut aturan sorga. Kita juga disebut bait Allah di mana Roh Allah diam di dalam kita. 1Kor. 3:16. Bergaul akrab dengan Allah artinya berjalan di dalam roh dalam hidup ini bersama Allah, ini yang harus kita pedulikan. Kita harus mengejar kehidupan yang seperti itu sebagai orang percaya.  Identitas kita bukan kita dapatkan dari pekerjaan yang kita lakukan untuk kehidupan ini, tetapi kita mendapatkan identitas dari pekerjaan yang kita lakukan untuk Allah, Bapa kita. Hasil hubungan kita dengan Bapa itu merupakan identitas kita. Berhubungan dengan Bapa bagi kita adalah mungkin setiap saat, ini dikehendaki dan dirindukan Bapa. Kebanyakan dari kita berkata 'Aku nggak punya waktu'. Hal yang paling Tuhan kehendaki adalah waktu kita!

Kita sekarang berada seperti yang dikatakan dalam Wahyu 4:1 kita melihat pintu sorga yang terbuka dan suara yang mengundang kita berkata: 'Naiklah ke mari'. Pernyataan ini adalah begitu kontroversial, tetapi Tuhan sedang membangkitkan orang-orang yang hidupnya di bumi tetapi berbuat seolah-olah rumahnya sudah di sorga sekarang! Seperti waktu Daud menerima pewahyuan, dan berkata: "Aku ini orang asing di dunia" Mazmur 119:19.

Kalau kesejatian yang abadi itu menyentuh hati kita, kita tidak mau lagi berpegang kepada hal-hal yang sifatnya sementara. Allah sedang membangkitkan orang-orang yang memiliki hati seperti Henokh. Bergaul intim secara supra alami, begitu jatuh hati dengan sorga, begitu rindu mendengarkan suara Tuhan, serta melakukan dengan taat petunjuk-Nya. Orang-orang yang mempunyai perspektif sorgawi, berlaku dan berbicara beda dengan orang-orang dunia. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. Roma 12:2 

Di dalam dunia yang serba sibuk ini Alkitab menuliskan dalam Mazmur 46:11 "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" Kita harus menyediakan waktu untuk berdiam diri, menenangkan hati dan pikiran kita untuk mendengarkan suara Tuhan dan belajar dari Dia, karena Dia ingin mengajar kita. Mazmur 32:8. Hargailah waktu kita. Apakah kita berada di terminal bus atau di airport, apa pun kesibukan kita, kita harus punya waktu untuk berdiam diri, menenangkan hati kita untuk mendengarkan bimbingan Tuhan. Dia selalu berbicara dengan kita, hanya kita saja yang tidak punya waktu untuk mendengarkan. Bapa dan Tuhan Yesus tinggal didalam kita. Yoh. 14:23. Roh Kudus juga diam di dalam kita. 
1Kor. 3:16. Dengan mengenal Bapa secara benar kita dapat memberikan inspirasi kepada orang-orang di sekitar kita. 

Apabila kita menyediakan waktu bersama Yesus, hadirat-Nya tinggal di dalam kita. Para malaikat mengasihi hadirat Allah, kalau kita menghadirkan hadirat Allah maka para malaikat itu juga mengelilingi kita. Orang yang berjalan bersama Tuhan merubah lingkungan di mana dia ada dengan kehadirannya. Dalam kitab Kisah Para Rasul, orang-orang meletakkan orang sakit di tilamnya sehingga pada waktu bayangan Petrus menyentuhya mereka disembuhkan.

Mata kita sekarang terbuka untuk melihat kemuliaan Allah yang tinggal di dalam kita itu mempengaruhi lingkungan yang ada di sekitar kita. "Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!" -- Kolose 1:27

Kehidupan Henokh benar-benar memberi pelajaran yang sangat berguna bagi hidup kita. Henokh adalah tipe anak Allah yang dewasa. Di tengah-tengah tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, dia masih bisa hidup bergaul intim dengan Allah. Allah memanggil kita untuk  bergaul intim dengan Dia -- untuk hidup secara supra alami -- mempunyai pikiran di sorga sedang tubuh kita masih di bumi, melakukan rencana-rencana-Nya.

Hidup Henokh mengajar banyak hal kepada kita. Baik untuk mencapai sukses maupun untuk bergaul akrab dengan Tuhan, untuk menjalani kehidupan ini di mana Tuhan dihargai di atas harta dunia dan di atas segala-galanya. 
Sorga itu rumah kita sekarang. Kalau kita akrab dengan Tuhan, kesukaan-Nya menjadi kesukaan kita juga.


3


Kamis, 06 November 2014

Hubungan Eksklusif Yang Berkelanjutan

Injil akan mengubah manusia menjadi “manusia lain” yang sangat berbeda dengan manusia pada umumnya. 

Tetapi inilah kasih karunia itu, dimana kita mendapat kehormatan untuk memiliki hubungan yang eksklusif (luar biasa, intim atau akrab dan khusus) dengan Tuhan. Hubungan yang eksklusif inilah yang disebut sebagai persekutuan dengan Tuhan. Hal ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa, sebab siapakah kita ini bisa diperkenan memiliki persekutuan dengan Tuhan semesta alam yang Mahamulia? Umat Perjanjian Lama sebelum zaman anugerah tidak pernah memiliki kesempatan dan kasih karunia yang sangat berharga ini. 

Oleh sebab itu kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Kesempatan untuk memiliki hubungan yang eksklusif ini sangat terbatas. Jika kesempatan ini berlalu maka tidak akan datang kedua kali. Demi hal ini, kita harus rela melepaskan segala sesuatu dan menganggapnya tidak berharga (Flp. 3:7-9). Jadi, kalau ada orang Kristen yang tidak berani melepaskan segala sesuatu demi Tuhan, berarti ia tidak mengerti betapa berharganya kesempatan untuk memiliki hubungan yang eksklusif dengan Tuhan ini.

Hubungan yang eksklusif ini merupakan persiapan untuk menyongsong kehidupan di balik kematian. Seorang yang memiliki hubungan eksklusif dengan Tuhan di bumi ini akan memiliki hubungan eksklusif di kekekalan nanti, sebab segala sesuatu yang dilakukan manusia di bumi ini dalam hubungan dengan Tuhan akan berlanjut sampai kekekalan. 

Hubungan eksklusif dengan Tuhan inilah harta abadi. 

Seseorang yang memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan sejak atau sementara di dunia ini akan memiliki hubungan yang benar pula di dikekekalan, sebaliknya kalau seseorang tidak memiliki hubungan yang eksklusif dengan Tuhan sementara di dunia ini maka ia tidak akan pernah bertemu dengan Tuhan selamanya. 

Ironis sekali, banyak orang tidak memandang hal ini berharga, sehingga lebih mengutamakan yang lain. Padahal, memiliki persekutuan yang eksklusif dengan Tuhan tidak ada ruginya, bahkan ini adalah kasih karunia yang tidak ternilai harganya. 

Banyak orang yang pikirannya telah sesat sehingga mereka lebih mengikat diri dengan berbagai kesenangan hidup. Dalam hal ini Tuhan tidak ditempatkan di tempat yang pantas. 

Orang yang tidak menempatkan Tuhan di tempat yang pantas, ia pun akan ditempatkan Tuhan di tempat yang tidak pantas pula. 

Jika kita menempatkan Tuhan di hati kita, Tuhan juga menempatkan kita di hati-Nya. Amin (truth) Tuhan Yesus Memberkati Shalom.

A RELATIONSHIP WITH GOD  is the most important relationship can have . embrace it Every Day. Terjemahan?: HUBUNGAN DENGAN ALLAH adalah hubungan yang paling penting dapat memiliki. menerimanya Setiap Hari.

Selasa, 04 November 2014

SELALU SETIA SETIAP SAAT (2)

SELALU SETIA SETIAP SAAT  (2)


Baca:  Titus 3:1-14

"...taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik."  Titus 3:1

Seseorang dalam keadaan siap sedia dapat terlihat dari setiap tindakan dan perbuatannya.  Ia bukanlah pemalas tapi orang yang tekun mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya;  tak pernah berhenti mengisi hati dan pikirannya dengan firman Tuhan setiap hari, seperti yang diperbuat Daud:  "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari."  (Mazmur 119:97), sebab  "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105), sehingga kita tidak akan menyimpang ke kanan atau ke kiri.

     Orang yang siap sedia pasti akan menggunakan waktu dan kesempatan yang ada sebaik mungkin, sebab sadar bahwa  "...akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).  Karenanya ia terus bersemangat dan memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan di tengah situasi yang tidak mendukung sekalipun.  Nasihat Paulus kepada Timotius,  "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."  (2 Timotius 4:2).  Didasari oleh hati yang berbeban terhadap jiwa-jiwa yang belum diselamatkan membuat orang tidak bisa menahan diri untuk selalu bersaksi dan memberitakan Injil kepada orang lain, entah itu di lingkungan tempat tinggal, sekolah, kantor, di pabrik dan lain-lain.  Inilah yang kurang disadari bahwa sesungguhnya dunia ini adalah ladang pelayanan bagi orang percaya.

     Orang yang siap sedia pasti memiliki hati yang takut akan Tuhan, sehingga akan berpikir seribu kali untuk berbuat dosa, sebab sadar bahwa  "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu,"  (Ibrani 2:2-3).  Sehingga tidak mau lagi berkompromi dengan dosa sekecil apa pun.  Dosa membuat hidup seseorang dihantui oleh rasa bersalah, takut, kuatir, gelisah dan tertekan.  Berbeda bila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan, artinya kita terus melekat kepada Tuhan, kita akan beroleh kekuatan menghadapi segala perkara karena selalu dalam keadaan siap sedia setiap saat!

Orang yang siap sedia akan mampu berdiri meski berada di tengah badai!

SELALU SETIA SETIAP SAAT (1)



Baca:  Markus 13:33-37

"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba."  Markus 13:33

Saat berada di taman Getsemani Tuhan Yesus menegur murid-murid-Nya yang sedang tertidur,  "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:40-41).  Tuhan Yesus memperingatkan agar di segala situasi jangan sampai kita dikalahkan oleh kedagingan kita sehingga kita enggan beranjak dari comfort zone dan mengabaikan perkara-perkara rohani.

     Di tengah situasi dunia yang kian tidak menentu mau tidak mau kita harus siap menghadapinya.  Belum lagi kecerobohan dan kelengahan sendiri juga dapat mengantarkan kita kepada pencobaan demi pencobaan, seperti tertulis:  "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."  (Yakobus 1:14).  Orang yang berjaga-jaga akan selalu dalam keadaan siap sedia menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dengan hati tenang, sebab ia tahu bahwa,  "...dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."  (Yesaya 30:15).  Kita tenang bukan karena kita merasa diri kuat dan mampu, tapi karena kita percaya dan senantiasa mengandalkan Tuhan.  "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."  (Yeremia 17:7-8).

     Saat kita mengandalkan Tuhan, tangan-Nya yang kuat itu akan menopang dan menuntun langkah-langkah kita.  Berbeda sekali dengan orang yang hatinya menjauh dari pada Tuhan, hari-harinya akan diwarnai ketakutan dan kekuatiran, dan ketika masalah datang secara tiba-tiba ia dalam kondisi tidak siap sedia.

Bertekun dalam doa adalah tanda bahwa seseorang dalam 
keadaan yang selalu siap sedia! 

Senin, 03 November 2014

Keselamatan Bagi Semua Bangsa

Keselamatan Bagi Semua Bangsa

Bacaan Firma Tuhan: Roma 11: 1-2a + 29-32Mazmur 67
"Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasehatNya?" Tidak terselami rencana-rencana Tuhan atas kehidupan manusia, sehingga berita keselamatan Tuhan tersebar ke seluruh bangsa-bangsa. Banyak suku-suku bangsa yang pada akhirnya menerima kasih keselamatan Allah melalui penderitaan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Allah merelakan diriNya untuk mendapatkan hinaan dan siksaan supaya kasihNya nyata kepada semua bangsa.

Inilah yang dinyatakan oleh Rasul Paulus "Kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka". Umat Israel yang dari dahulu kala telah diberitakan dan dijanjikan kepada nenek moyangnya akan keselamatan dari Allah tidak dapat menerima kebenaran Allah (Rm. 10:3) yang telah dinyatakan melalui Tuhan Yesus Kristus. Namun demikian keselamatan tetap terbuka bagi umat Israel melalui kemurahan yang telah diperoleh orang-orang yang bukan Yahudi.

Hendak di tegaskan kepada kita bahwa keselamatan dari Tuhan hanya dapat diperoleh melalui iman bukan karena perbuatan seperti yang dilakukan oleh umat Israel yang berusaha mengenal kebenaran Tuhan mengandalkan pikiran mereka sendiri. Keselamatan dari Allah terbuka bagi semua orang yang menerima dengan iman.

Berkat keselamatan, penyertaan dan pertolongan Tuhan sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah kepada Abraham telah terbuka bagi seluruh bangsa melalui Yesus Kristus (Gal. 3:14). Dengan demikian Yesus menjadi satu-satunya jalan keselamatan dan hidup bagi dunia (Yoh. 3:16) siapa yang percaya akan diselamatkan, dan siapa yang tidak percaya akan dihukum (Mrk. 16:16).

Nas ini mengingatkan kita, bahwa keselamatan yang kita peroleh melalui iman kepada Yesus Kristus bukanlah sesuatu yang harus kita sombongkan dan menganggap bahwa orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus adalah orang-orang yang lebih rendah dari kita. Namun sebaliknya bahwa harus memiliki konsep berpikir bahwa mereka juga harus melihat dan ikut serta dalam keselamatan dari Kristus. Inilah tanggungjawab iman kita yaitu untuk memberitakan Injil Kristus. Itulah sebabnya Paulus menegaskan: "Supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan"

Ada banyak ladang penginjilan dalam kehidupan kita, di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, tempat pekerjaan kita sehari-hari adalah tempat yang akan kita gunakan untuk memperlihatkan bahwa kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Bagaimana orang lain dapat melihat kasih, kebaikan dan kemurahan Kristus ada dalam perilaku kehidupan kita. 

Sehingga orang yang hidup dalam kemurahan Allah bukan lagi dosa yang dirancang-rancang dalam kehidupannya, namun segala sesuatu yang boleh kita perbuat semuanya menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan kita Yesus Kristus (ay. 36). Jika orang yang belum mengenal Kristus hanya dapat mencaci dengan perkataan maupun dengan sikap kebencian maka kita akan perlihatkan kasih da kebaikan Allah kepada mereka.

Sehingga keselamatan yang rancangkan oleh Allah bukanlah hanya kepada sekelompok orang atau hanya kepada satu bangsa saja, namun kepada seluruh bangsa akan mendapatkan keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. 

Kita sebagai orang Indonesia yang telah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat tidak lepas dari rencana Allah keselamatan Allah. Terlebih dalam memperingati HUT RI ke-69 kita tidak lupa untuk mengsyukuri kemerdekaan yang boleh di raih bangsa Indonesia tidak terlepas dari kemurahan Allah. Bagaimana kita sebagai orang Kristen mengsyukuri dan mengisi kemerdekaan Indonesia? Kita memiliki tugas ilahi yaitu menjadi warga negara yang telah diselamatkan. Kita berbakti kepada bangsa dan negara adalah karena Allah mengasihi Indonesia. 

Sabtu, 01 November 2014

Bukan Pada Seremonial Saja

Banyak orang merasa telah menemukan Tuhan karena telah menjadi orang beragama dengan mengikuti upacara agamanya (seremonial) atau liturgi kebaktian gereja untuk orang Kristen. 

Inilah yang dilakukan hampir oleh semua orang beragama. Bagi mereka ruangan utama atau bahkan dianggap sebagai ruangan satu-satunya untuk berjumpa ialah atau dewa yang disembah adalah di dalam seremonial agamanya. Pemahaman ini telah merusak cara berpikir orang Kristen. Itulah sebabnya liturgi gereja dibuat sekhusyuk-khusyuknya atau sekhidmat mungkin. Pakaian khusus yang dikenakan pemimpin agama, nyanyian-nyanyiannya, bahkan bagi gereja tertentu ada yang membakar semacam pedupaan dan lain sebagainya. 

Semua itu menciptakan suasana yang istimewa. Suasana liturgi gereja yang dikemas sedemikian rupa tersebut menciptakan suasana tertentu yang memberikan pengalaman spiritual yang khusus. Pengalaman tersebut dianggap sebagai pertemuan dengan Tuhan. Tanpa mereka sadari mereka mengesankan bahwa Tuhan bisa dikurung dalam kurungan yang disebut liturgi atau seremonial. 

Kalau hendak menjumpai Tuhan diharuskan datang ke acara kebaktian. Penjelasan ini bukan berarti menentang orang yang datang ke gereja, tetapi harus disadari bahwa pertemuan dengan Tuhan bukan hanya melalui liturgi kebaktian atau seremonial.  Banyak orang Kristen yang merasa sudah puas dengan datang ke gereja, karena sudah merasa menemukan Tuhan. Bagi mereka Tuhan tidak perlu dicari lagi di tempat lain. Hanya di gerejalah secara khusus umat dapat menjumpai dan menemukan Tuhan. 

Liturgi gereja menjadi seperti ritual untuk mengundang atau menghadirkan Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Tanpa adanya liturgi kebaktian, Tuhan tidak atau kurang bisa hadir. Dalam hal ini Tuhan yang Mahahadir dianggap seperti “jalangkung” yang kehadiran-Nya harus diundang dengan ritual tertentu. Jalangkung adalah permainan yang berasal dari Tiongkok yang aslinya adalah Cay Lan Gong. Ini adalah permainan untuk memanggil roh halus memasuki suatu benda atau boneka dari berbagai media. 

Allah yang benar tidaklah demikian. Allah adalah Allah yang Mahahadir. Kehadiran-Nya dimana-mana. Tidak ada sejengkalpun wilayah yang lolos dari kehadiran Tuhan (Mzm. 139:2-8). Ini berarti pertemuan dengan Tuhan harus diadakan setiap hari pada saat-saat khusus. 

Penghayatan akan kehadiran Tuhan harus dilakukan setiap saat di manapun kita berada, bukan hanya di ruangan gereja dalam liturgi. Amin truth Media Tuhan Yesus Memberkati Shalom..